Rabu, 26 Ogos 2015

Kata Pembuka

Kadang-kadang tanpa sedar, kita sering menindas penulis-penulis muda samada secara sengaja mahupun tidak, dalam bermacam bentuk samada secara fizikal, emosi, dan sebagainya. Tak kurang kita lihat di media sosial atau melalui perbualan, segelintir penulis dihentam dan dikecam kerana tulisannya yang entah apa-apa. Kita terlalu cepat bersikap tidak adil dalam dunia puisi yang tak terbatas ini. Maka dengan itu, OPIA ingin melihat ke arah bagaimana penulis muda boleh didorong dalam usahanya untuk melibatkan diri dalam kegiatan sastera, khususnya bidang penulisan.

Gelanggang sastera Malaysia, khususnya bidang penulisan, sangat meriah beberapa tahun kebelakangan ini dan tak kurang banyak puisi dan sajak penulis muda yang mampu bertunas menjadi buah-buah yang baik namun sepertimana sebuah pohon hanya dapat bertumbuh dengan segala unsur yang menyokongnya, seperti itu juga harapan kami dalam usaha menerbitkan OPIA agar ia menjadi suatu anjakan serta motivasi untuk penulis-penulis baru untuk menyimpan keyakinan bahawa tulisannya boleh dicapai oleh khayalak pembaca yang lebih luas.

"When a writer first begins to write, he or she feels the same first thrill of achievement that the young gambler or oboe feels: winning a little, losing some, the gambler sees the glorious possibilities, exactly as the young oboist feels an indescribable thrill when he gets a few phrases to sound like real music, phrases implying an infinite possibility for satisfaction and self-expression. As long as the gambler or oboist is only playing at being a gambler or oboist, everything seems possible. But when the day comes that he gets his mind on becoming a professional, suddenly he realizes how much there is to learn, how little he knows."

Sebagai pesanan untuk setiap kita samada penulis mahupun pembaca sekali pun, saya tinggalkan anda dengan kata-kata John Gardner yang dipetik dari buku On Becoming A Novelist.


Nota: Ini merupakan serpihan surat editor dari zine OPIA yang bakal terbit dalam waktu terdekat ini.