Selasa, 9 Jun 2015

Sejumlah Kata Dan Ratapan Biola


Angka-angka di jam dinding itu lebih tahu cara untuk maju. Sejumlah ingatan tertanda di waktu-waktu tertentu. Kita akan lupa namun di waktu-waktu tertentu, musim seakan berjalan lebih perlahan. Ingatan yang sedayanya dihindari tiba-tiba hinggap di jendela dingin yang sudah lama bisu. Kita selalu ingin membuka jendela itu seluasnya atas alasan ingin menikmati angin di musim ini. Tak ada yang lebih dingin dari musim yang pudar dan buntu. Seperti pohon-pohon yang tetap berdiri dalam dingin yang menghentam ini, seperti itu seharusnya orang-orang yang terluka belajar menjadi teguh.

Angka-angka di jam dinding sudah tahu tentang hari dan waktu yang mendatang. Seperti mana bunga-bunga akan tumbuh kembali di musim yang berkilau emas itu nanti, seperti itu kita menanggalkan kertas kalender yang telah ditandai dengan balada yang terluka; hari demi hari.

Kita pun tiba akhirnya di musim yang berkilau itu. Seperti nafas yang pernah meringkuk dalam koma, sejumlah ingatan yang pudar mencatat kelibatnya di jendela. Kenangan, seperti seorang kekasih yang setia, tidak akan pantas melepaskan. Ia menyentuh bekas luka, menciumnya dan berkata, "Aku pernah ada, dan punya alasan untuk akhirnya tiada." Orang-orang terluka, seperti kita, akan selalu tahu bagaimana caranya untuk menghadapi sejumlah kenangan yang bebas di udara. Kerana kita sudah begitu akrab dengan takungan airmata di telapak tangan yang ditinggalkan ini.

Rabu, 3 Jun 2015

Sepasang Soneta: Separuh Kita Yang Hilang



Sepasang Soneta: Separuh Kita Yang Hilang

I
Apalah ertinya seekor burung
mendiami sangkar
andai ia tak tertawa dengan mekar,
lena dalam ratapan murung.
Dakapan memang tak tercipta untuk selamanya ada,
waktu akan tiba untuk melepaskan.
Sepertimana sepasang sayap harus bebas menyusuri awan,
sepasang lengan harus belajar untuk rela.
Barangkali ada pagi
yang tercipta bukan sekadar untuk hangat mentari,
tapi juga untuk airmata yang sepi,
dan lagu-lagu sayu,
agar orang-orang seperti kau dan aku
dapat belajar untuk maju.


II
...